Tamu Terakhir

"Masih ada tamu ya?" tanya pemilik cafe ke pekerjanya, sambil mengingatkan bahwa sebentar lagi saatnya untuk persiapan closing.


"Sepertinya sudah tidak ada," jawab pekerja tersebut.

"Itu masih ada empat orang di meja depan, diingatkan saja kalau sebentar lagi closing ya," kata pemilik cafe kembali sambil menunjuk meja yang dimaksud.

Pekerja itu mengecek kembali dengan muka kebingungan. Dia tidak melihat ada satupun tamu cafe yang masih bercengkrama.

Memastikan kembali, dilihatnya sekali lagi meja yang ditunjuk bos-nya tersebut. Dia hanya melihat ada empat buah ponsel yang tergeletak di atas meja dengan layar yang menyala. Sepi.

"Sudah saya periksa. Tapi kemana perginya mereka? Apakah ponselnya tertinggal?" pekerja itu melapor ke bos-nya kembali.
"Coba lihat sekali lagi lebih lama, kau akan tahu," kata pemilik cafe itu.

Masih kebingungan, pekerja itu mengikuti instruksi bos-nya. Dilihatnya meja itu sekali lagi. Tak berapa lama empat orang tersebut muncul keluar dari layar ponsel mereka masing-masing seolah selama ini terhisap ke dalam ponsel mereka masing-masing.

"Terhisap?" tanya pekerja itu kepada bos-nya.

Pemilik cafe itu tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu pekerja tersebut.

Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.