Nenek Penyihir Baik

Sepulang sekolah, Budi bermain bersama Ani, teman sekolahnya sekaligus tetangga rumahnya. Mereka berdua suka sekali bermain petualangan sembari mencari nenek penyihir baik.


Nenek penyihir dalam cerita dongeng seringkali dikisahkan sebagai tokoh yang jahat, namun nenek penyihir yang mereka cari bukanlah nenek penyihir jahat seperti di dongeng-dongeng.

Konon katanya, di desa mereka hiduplah nenek penyihir baik berumur ratusan tahun yang tinggal di balik pintu rahasia. Namun tidak satu orang pun di desa tersebut yang tahu dimana keberadaannya.

Menurut orang-orang desa, pintu rahasia tersebut berwarna kuning keemasan dan tidak akan sembarangan muncul, kecuali kepada orang-orang yang ingin beliau undang. Nenek penyihir akan mengundang yang dipilihnya untuk berkunjung dan makan bersama beliau.

Seperti yang Budi dan Ani alami hari ini. Tiba-tiba munculah sebuah pintu kuning keemasan di ujung jalan saat mereka sedang menyusuri jalan desa. Dari balik pintu, terdengar suara seorang nenek memanggil Budi dan Ani.

"Nak, kemarilah!" panggil nenek tersebut.
"Kami? Nenek penyihir??" tanya mereka riang.
"Iya, kemarilah sebelum orang dewasa bermunculan pulang dari kerjanya," kata beliau.

Budi dan Ani saling berpandangan dengan mata berbinar, seketika saja mereka berlari menuju pintu rahasia itu. Budi membuka pintu rahasia, Budi dan Ani menemukan seorang nenek yang sudah duduk di meja makan besar dengan berbagai makanan dan kue yang warna-warni, tampak lezat.

"Sini!" panggil beliau ramah, "kita makan siang bersama."

Budi dan Ani melihat sekeliling meja dengan mata berbinar dan bahagia. Mereka pun kemudian makan bersama dengan nenek penyihir di meja tersebut sembari bersenda gurau dan bercerita kisah-kisah lucu.

"Makan yang banyak. Hahaha," ujar beliau sambil tertawa.
Seusai makan, nenek penyihir mengeluarkan dua botol kecil dari kantong ungu-nya, berisi cairan berpendar-pendar. "Ini hadiah untuk kalian anak-anak manis yang selalu berbahagia," kata beliau.

Budi dan Ani masih tidak percaya akhirnya bisa bertemu dengan nenek penyihir baik. Hari ini jadi hari yang paling bahagia.

Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.