Kotak Biru

“Pakeettt,” terdengar suara kurir pos datang mengantar paket kembali. Diletakkan kiriman paket itu ke dalam keranjang penerimaan.


Paket itu terbungkus kain berwarna coklat yang terikat rapat dengan tali rami seperti paket-paket sebelumnya.

Mendengar suara itu, keluarlah si pemilik rumah. Dibukanya keranjang paket dan diambilnya paket tersebut. Sembari duduk di kursi rotan teras rumah, diurainya ikatan tali rami dan dibukanya kantong kain coklat pembungkusnya.

Didapatinya kotak kayu kecil berwarna biru, kemudian dibukanya kotak itu.

Kali ini tidak terisi apapun kecuali selembar kertas bertuliskan:

Sudah siap untuk menyelam? Kau akan temukan isinya dengan menyelam. Tidak akan mudah. Tapi tidak perlu panik dan terburu-buru. Tetap sadar dan perhatikan keadaan, agar tidak tenggelam dan terbawa hanyut. Arus bawah memang cukup kencang. Adakalanya kau juga harus berhenti sejenak untuk menyesuaikan tekanan. Jangan kaget dan takut jika sekelilingmu kemudian menjadi gelap, teruslah menyelam tanpa tenggelam. Dari situ akan kau temukan isi dari kotak kayu biru yang kukirimkan.

Dan ingatlah bahwa dalam kegelapan ada cahaya dan dalam cahaya ada kegelapan.

Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.