Eling lan Waspada

"Kepiye uripmu, Nduk? Isih tetep 'eling lan waspada' ta?"


'Eling lan Waspada'
Dua kata yang diambil dari falsafah Jawa. Nasihat mendiang kakek. Dua kata saja, seperti kantong kecil yang ternyata isinya banyak; kantong Doraemon.

***

'Eling' yang dimaksud adalah mengingat dan menyadari (ngrumangsani) keadaan kita.

Eling dari mana kita berasal dan kemana akan pulang. Tuhan sebagai 'sangkan paraning dumadi', dari Tuhan semua berasal dan menuju Tuhan semua berakhir.

Eling bahwa kita diciptakan tidak sendirian, hidup dan menjalani hidup berdampingan dengan manusia dan ciptaan Tuhan yang lainnya. Sehingga jangan lupa bahwa 'urip iku urup', hidup itu nyala/menerangi.

Eling ke dalam diri. Mengingat dan ngrumangsani ke dalam diri. Ingat bahwa kita semua sama, sama-sama manusia biasa.

Kata kedua adalah 'waspada'.

Waspada dalam artian sadar akan hal-hal yang dapat mencelakakan (luar, dalam, lahir, dan batin). Tidak hanya waspada dengan hal-hal yang di luar diri tapi juga yang ada dan berasal dari diri pribadi juga, salah satu contohnya ego. Dan tidak hanya waspada dengan hal-hal lahiriah tapi juga batiniah.

Selamat menjalani hidup yang 'eling lan waspada'.

Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.