Terbatas, namun Tidak Terbatas
Aku kembali ditarik ke dalam salah satu kotak kecil dalam lemari semesta, dimana aku melihat cahaya berwarna merah dan biru di dalamnya.
Saling bertabrakan.
Suara itu kembali menyapaku dan bertanya,
"Apa kabarmu? apakah kau sudah siap untuk ujian selanjutnya?"
"Apa yang kau maksud?" tanyaku pada suara itu.
"Mencampur warna merah dan biru ini agar saling bersinergi dan memahami bahwa semesta ini memiliki banyak warna. Bukan hanya biru dan juga bukan hanya merah. Kau pernah menghadapi situasi ini dan aku yakin kali ini kau akan dengan mudah melewatinya untuk menunjukkan bahwa semesta ini indah oleh keberadaan banyak warna, jika masing-masing warna tersebut menyadari dan memahaminya," jelas suara itu.
"Mungkin aku mengerti maksudmu dan mungkin juga tidak," kataku kepadanya.
"Bersiaplah itu adalah misimu kali ini. Kebijaksanaan akan membantumu menyatukan perbedaan tanpa terpengaruh oleh ego dari warna-warna itu akan mempengaruhi tindakanmu. Kau akan mengerti ketika waktunya tiba dan secara alamiah jiwamu akan menuntunmu," jelas suara itu kembali.
Tiba-tiba cahaya terang mendekat dengan cepat ke arahku dan aku sudah kembali ke ruangan itu.
Berada di depan lemari semesta.
...
Aku termenung memikirkan apa yang baru saja saya dengar. Misi apalagi? seperti agen rahasia saja, kataku dalam hati.
...
"Ingat semesta ini mungkin saja terbatas, mungkin saja juga tidak terbatas. Jika menurut manusia semesta itu terbatas karena manusia percaya bahwa ada istilah yang disebut di luar batas lalu manusia mencari tahu dimana batas dari keterbatasan itu, manusia bisa jadi sudah menemukannya atau bisa jadi belum, karena manusia itu sendiri tidak tahu dimana batas dari keterbatasan itu sendiri oleh sebab keterbatasannya. Namun seringnya manusia masih membuat batas dan mengkotak-kotakkan, batas namun bukan keterbatasan. Merasa bahwa apa yang menurutnya benar adalah kebenaran satu-satunya yang ada di semesta. Padahal semesta ini luas, terbatas namun tidak terbatas."
"Jika manusia tidak bisa mengenal manusia lain bagaimana bisa dia dapat mengenal semesta, apalagi Tuhannya."
...
"Selamat menjalani misimu," kata suara itu dan dia kali ini benar-benar menghilang yang artinya perjalanan menuju batas dari keterbatasan dimulai kembali.