Seruni dalam Pertunjukan

"Kok tidak menangis atau tersentuh? Padahal pertunjukannnya bagus dan menyentuh," tanyanya pada Seruni.

"Kenapa aku harus menangis?" tanya Seruni balik padanya.

"Aku bertanya, kau bertanya," timpalnya.
"Memang begitu kan. Kali ini aku setuju denganmu. Hahahaha," jawab Seruni kemudian tertawa seperti sedang mendapat punch-line dalam pertunjukan komedi.

"Ini tidak lucu. Kenapa kau tertawa?" timpalnya lagi.
"Bagiku, aku merasa saat ini lucu, kemudian aku tertawa. Wajar kan?" jawabnya dengan santai kemudian tertawa lagi.

"Lalu kenapa kau tidak terharu. sedang yang lain terharu?" tanyanya kembali.

"Kau ini sungguh lucu. Kenapa kau bertanya sedang kau sudah punya jawaban yang kau buat sendiri di kepalamu itu?" jawab Seruni sambil mengamati ruang pertunjukan.

"Cold Witch!" timpalnya kesal.

"Kau sedang menjawab pertanyaanmu." Seruni menoleh kepadanya dan tersenyum.

"Kau tidak mengikuti pertunjukannya," katanya.

"Hahahaha," tawa Seruni tergelak, lalu kemudian hening dan menatapnya, "Aku mengikutinya. Aku mengikuti pertunjukan di panggung dan aku juga mengikuti apa yang terjadi dalam ruangan ini, termasuk kamu dan yang lainnya; aku menikmati selama pertunjukan," Seruni kembali menujukan pandangannya ke satu titik entah apa dan mengembangkan seringai senyumnya.

"Cantik."

Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.