Selamat datang kembali
Selamat menjalani hidup
Yang masih selalu dibangkitkan
Setelah selalu mati setiap hari


Ribuan malaikat turun ke bumi 
Menghujani dengan doa
dengan setiap sinar yang merebak dalam gelap,
yang tak seorang pun tahu kapan menjadi abadi
Mengapa kau begitu risau akan nanti?
Risau akan embun tak lagi mencumbui dedauan
Burung tak terdengar lagi berkicau
Malam akan selamanya malam
Matahari tak menyapa sela-sela pepohonan
Tenanglah..
Manusia hanyalah menjalani
mati tak selamanya mati
hilang tak berarti tak ada lagi
mimpi bukan menjadi tak ada arti

Pada akhirnya akan tetap hidup
Dihadiahkan semesta yang kau ingini
Di sana....
Di taman terindah yang kau bangun selama ini
Yang kau isi dengan bunga-bunga indah
Dan kau sirami dengan kasih setiap hari
Sebab kebaikan bak taman bunga 
Semestamu yang sedang kau bangun dengan hati
Tuhan akan menyimpannya hingga nanti
Ketika bunganya merekah dan wanginya menyejukkan hati


Jogja,
4 Juni 2015


Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.