Embun Suatu Pagi

Seperti tepian daun dan sang embun. Bertemu sekilas, memberikan kesejukan, tak lama lantas berpisah. Embun yang bertegur sapa dengan tepian daun selama suatu pagi. Satu-satunya pagi ketika tepian daun bertemu dengan suatu embun.

Esok hari?

Esok hari tak akan lagi sama.
Sebab memang begitulah takdir alam.

Setiap pagi akan datang embun yang berbeda, yang hidup di suatu pagi saja. Ketika cerita tak akan pernah sama setiap harinya. Bertemu, berpisah dan memberi cerita yang berbeda. 

Bisa jadi keceriaan.

Bisa jadi kepiluan. 

Bisa jadi sebuah pembelajaran.

Yang jelas.. embun yang datang setiap paginya akan selalu berbeda. Memberi kesejukan yang berbeda. Yang datang dan yang pergi selalu meninggalkan cerita. Bisa jadi suatu waktu akan merindu tiada tara, walau pasti tak akan bisa mengulang cerita indah yang persis sama. Kita hanya bisa membangun kisah yang mirip dengan segala improvisasi indah hadiah dari sang masa. Tidak akan persis sama hanya saja akan lebih indah dan jauh lebih indah dari sebelumnya.

Karena hidup ini akan terus berjalan.

Bertemu banyak kisah pada pagi-pagi yang berbeda.

Tentunya didampingi sang hikmah yang siap memberi hadiah indah yang membuat kita semakin dewasa setiap paginya. 

Di setiap kali kita membuka mata.


Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.