Dear Hujan

Dear Hujan,

Yang menyajikan alunan musik alam yang menawan. Menghipnotis siapa saja yang dengan hikmat berjuang dalam peraduan. Suara gemericik hujan yang jatuh di atap, tanah dan dedaunan. Menciptakan aroma magis, membuat rindu untuk ikut menari dalam hujan.

Ada yang bilang bahwa kau membuat orang menjadi melankolis setiap kau menampakkan karismamu yang menghipnotis.

Katanya kekuatan magismu itu yang menyembuhkan segala kesedihan dan kerinduan. Melaluimu membuatnya bisa menari menikmati suaramu yang merdu. Hujanmu seperti kata-kataku yang tak pernah habis tatkala kau menghadiahkan langit yang indah setelahnya dan pelangi yang menawan.

Tapi sayang, kemarau ini rasanya begitu panjang bagi yang mencinta hujan. Kerinduan membuncah menebar gelisah.

Kapan?

Tanyanya yang merindu hujan.

Bumi, tanah, pohon,

dan aku.


Tertanda,
Yang menari dalam hujan

Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.