Menjemput Fajar

Kembali bersandar. Dalam lempengan logam yang melaju. Menjauh dari senja yang habis terenggut malam. Hitam. Pekat. Kelam. Dengan sendunya, tak rela meninggalkan senja sendirian di belakang. Kemerahan yang kini menghitam. Suara itu menderu-deru. Menyeruak. Mulanya senyap menjadi riuh, memainkan musik perjalanan panjang menjemput fajar. Wajah-wajah itu terlihat lelah. Sesak. Bosan. Wajah-wajah itu terlihat riang. Tawanya membelah di sepanjang...

Sepotong Senja dari Pakde Seno

Salah satu oleh-oleh dari main ke toga mas tadi siang. Lihat buku ini jadi teringat dengan Sukab dan surat cintanya kepada Alina yang berisikan tentang senja. Yang isi tulisannya cantik, kataku. Terimakasih untuk teman saya yang dulu pernah memperkenalkan pakde Seno Gumira dan karya-karyanya kepada saya. Gaya bahasanya termasuk yang saya suka :) Saatnya menikmati suguhan sepotong senja...

Page 1 of 201234520Next

Atma

         Pagi ini air langit mengguyur lembut. Pemandangan nampak seolah dilingkupi tirai putih, gloomy, namun tidak mencekam. Justru ada ...

Powered by Blogger.