Gunung Prau - 1 : Otw Jogja ke Wonosobo

Baru sempat menulis catper ke Gunung Prau beberapa minggu lalu.


Oke.


Dimulai dari akhir Juli lalu, akhirnya saya berhasil sampai di garis finish untuk kuliah part-2 saya (akhirnya...*mengusap peluh*). Sebelumnya memang sudah berniat pergi ke Prau begitu setelah wisuda entah sendiri atau tidak, karena memang sudah lama pengen ke sana. Dan ternyata kesempatan datang juga, plus teman-teman yang tidak disangka ikut juga mendaki gunung yang katanya punya golden sunrise tercantik itu.


Awalnya saya mengajak RP, teman kuliah S1 sekaligus teman mendaki jaman kuliah dulu yang siapa tahu kebetulan dia sedang ada di sana dalam bulan Agustus ini secara lumayan seringnya dia ada tugas kerja di daerah Wonosobo, di perusahaan air minum itu. hahaha. Dan benar! Pas banget! memang sedang ada kunjungan ke daerah sana. Alhasil kita merencanakan pendakian ke gunung Prau di weekend tanggal 8-9 Agustus 2015.


Rombongan kami ada lima orang : saya, RP yang posisinya sudah sampai di Wonosobo dari seminggu yang lalu, LP teman SD saya, HY teman kuliah yang sekarang bekerja di perusahaan rokok daerah Kudus, dan NDL yang gak disangka bakal ikut karena saking susahnya diajak kumpul, bukan apa-apa, tapi karena saking susahnya dikontak, oh mungkin selama ini memang sedang bersemedi di antah berantah hahaha (atas keikutsertaan NDL, kami ucapkan terimakasih kepada HY. hahaha).


Saya, LP, dan HY berangkat ke Wonosobo Sabtu 8 Agustus sekitar jam 15.00 dari Jogja dengan travel karena pertimbangan HY yang baru sampai Jogja siang dan kalau dengan bus harus ganti-ganti bus juga, lagi pula tarif travelnya tidak jauh berbeda dengan total untuk naik bus dan angkot, jadi kami putuskan dengan travel saja. Harga tiket travel Jogja-Wonosobo adalah Rp 70.000,- per orang.


Selama perjalanan dari Jogja, si bapak travel memang agak ajaib mencari jalan, mobilnya melaju di jalanan yang bukan jalan besar pada umumnya (hm...entah lewat mana... *garuk-garuk kepala*). Jalanan asoy yang buat kepala manggut-manggut selama perjalanan macam di disko saja. Hahaha


Di dalam mobil : saya di belakang bersama mbak-mbak kuliahan yang mau pulang ke Wonosobo plus tas-tas bawaan kami (untung kami bertiga lumayan kurus-kurus semua) hm... saya merem melek saja selama perjalanan, tidak bisa terlelap.. bukan karena jalannya yang bikin manggut-manggut itu tapi... agak susah gerak juga ya ngomong-ngomong.. hahaha (ketawa pahit); bagian tengah ada HY, mas-mas, dan ibu-ibu; dan yang di depan LP dan pak travel.


Sepanjang perjalanan saya dan HY isinya cuma ketawa mulu tiap kali mobil sedang disko (sampai bingung itu ketawa pahit atau ketawa senang karena menikmati jalanan hahaha), ditambah lagi tiap mobil melewati jalanan disko, ibu-ibu sebelah HY gelisah. Kalau dilihat-lihat, keadaan di dalam mobil waktu itu : si bapak travel dengan ekspresi tenang menyupir, LP di depan tidur pules banget, mas-mas sebelah HY tidak terusik dan sibuk sendiri main hp-nya, ibu-ibu sebelah HY tiap kali si mobil disko ekspresinya langsung was-was, mbak-mbak sebelah saya tidur dengan headset di telinga, dan saya HY cuma bisa ketawa-ketawa sendiri mulu akibat si mobil disko.   


Sekitar 1 jam kemudian mobil berhenti sejenak di rest area (....gak tahu juga tepatnya di daerah mana). Kata bapaknya, "sholat ashar dulu mbak, mas". Alhamdulillah.. tadinya saya bingung gimana sholat ashar-nya, karena dari rumah baru sholat dzuhur saja. Istirahatlah kami sejenak di sana. Sekitar 16.40 kami melanjutkan perjalanan ke Wonosobo. Di mobil saya bertanya kepada pak travel kira-kira sampai di tempat jam berapa. Kata si bapak, "Maghrib sampai di Wonosobo kotanya, Mbak". Dan benar, sekitar 1,5 jam perjalanan (tapi kayaknya sampai lebih cepat), maghrib sampailah kami di hotel tempat RP menginap. Lumayaan.. ada tumpangan bernaung sejenak meluruskan kaki dan menyandarkan punggung sebelum malamnya berangkat ke basecamp pendakian gunung Prau. 


Sembari menunggu teman kami yang bernama NDL (yang kami tunggu-tunggu untuk kedatangannya *tsah, hahaha ditunggu minta dijotos tepatnya karena hilang kabar sekian lama), keluarlah kami mencari ganjelan perut kemudian membeli perlengkapan untuk naik nanti malam yang belum ada.


Overall perjalanan ke Wonosobo, si mobil travel ternyata memang terbukti lebih cepat sampai Wonosobo dibanding jalanan biasanya, ya walaupun sebelum sampai rest area jalanannnya agak-agak asoy sampai-sampai si ibu-ibu gelisah setiap kali melewati jalanan yang bikin kepala manggut-manggut itu.


Lanjut ke Gunung Prau - 2


Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.