Cinta

Berbahagialah manusia karena dianugrahi rasa cinta oleh Allah. Agar manusia saling mencintai diantaranya. Tentunya karena kecintaannya kepada Rabb-nya. Berbahagialah manusia dianugrahi hati. Agar manusia dapat merasakan kecintaan, kerinduan, kesedihan, kegalauan, kebahagiaan, dan berjuta rasa yang ada. Dan tiada dari rasa cinta yang ada, sebesar cintanya kepada Allah.  -Terlintas 

Bicara cinta bukan berarti karena jatuh cinta yang sedang muncul diantaranya. Akan tetapi bisa jadi iya, bisa jadi juga tidak. Tetapi memang sedang jatuh cinta; jatuh cinta kepada Allah. Selalu jatuh cinta kepada Allah. Kadangkala yang terlintas itu muncul karena sedang memperhatikan. Yang mungkin muncul ketika melihat, merasakan, membaca, atau mendengarkan. Ketika seorang sedang bercerita dengan yang lain. Atau ketika seorang sedang bercerita akan masalahnya. Atau ketika seorang sedang bercerita akan diantaranya yang dicintainya. Atau ketika sedang memperhatikan di sekelilingnya. Bisa macam-macam.


Dan bahagia itu ketika terlintas bahwa kerinduan muncul karena cinta yang dekat pada Rabb-nya.


Bukankah indah ketika rindu menjelma damai dalam doa yang dipanjatkan kepada Rabb-nya? Bagaimana kerinduan menjelma menjadi doa, bukan kegelisahan atau kegalauan yang tiada tara. Ada yang berdoa agar seorang di sana sehat selalu. Ada lagi yang berdoa agar seorang di sana sedang berbahagia. Ada lagi yang berdoa agar seorang di sana dijaga hatinya. Ada lagi yang berdoa agar seorang di sana dilindungi dari segala keburukan dan didekatkan dengan banyak kebaikan. Ada lagi yang berdoa agar seorang yang di sana dikukuhkan usahanya dalam memperbaiki diri menjadi lebih baik. Ada lagi yang berdoa agar seorang yang di sana dilancarkan dalam persiapan-persiapannya untuk apapun yang sedang dipersiapkan dalam kebaikan. Ada lagi yang berdoa agar seorang yang di sana diteguhkan juga rasa cintanya karena Allah. Rindu muncul bukan karena rasa tiada karena kecintaannya kepada diantaranya, rindu muncul karena kecintaannya kepada Allah.

..... mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah ..... (QS. Al-Baqarah : 165)

Sulit dimengerti? Itulah mengapa ada hati. Untuk meresapi.

Karena mencintai seseorang (ataupun sesuatu) itu memang semestinya semata-mata karena Allah.. kemudian bagaimana manusia menjaga hati dan cintanya. Mencinta yang tak melebihi cinta kepada Allah.

Apa yang sedang kamu atau mungkin saya atau mungkin dia atau mungkin kita atau mungkin kalian atau mungkin mereka resahkah? padahal Allah Maha Berkehendak. Jadilah, maka jadilah.


Rumah,
9 Juli 2015; dini hari
Terlintas seusai tarawih


Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.