Capella & Alnath

Mereka bernama Capella dan Alnath. Dekat dan berdampingan. Aku melihatnya awal Maret ini di bentangan langit utara ketika hati ini mengalami kegundahan yang melelahkan. Mereka menyapaku menjelang tengah malam. Capella yang cantik dengan sinar kekuningannya dan Alnath yang tampan dengan sinar putih berkilaunya.

Malam itu mereka datang untuk menawarkan bantuan padaku. Mereka menanyaiku apakah aku ingin titipkan rinduku untuk disampaikan kepada seseorang nun jauh disana. Seketika aku katakan ya. Ya aku ingin menitipkan rinduku. Rindu teramat sangat rindu. Kutitipkan rinduku kepada mereka. Capella dan Alnath, bintang alpha dan beta yang terpisah konstelasi.

Rindu ini teramat sangat. Kepada yang sama-sama memandangi langit utara dan menitipkan rindunya kepada Capella dan Alnath untukku disini. Yang sebenarnya hal itu hanya cerita yang sama-sama kami ada-adakan, karena Tuhanlah yang akan menyampaikan rinduku padanya maupun rindunya padaku melalui malaikat-malaikatNya.

Capella..
Alnath...
Bukankah kalian jauh karena terpisahkan oleh konstelasi? Namun lihatlah. Kalian sebenarnya berdampingan begitu dekat.. konstelasi tempat kalian berada saling berdampingan. Kalian dekat di mataku, begitu juga di matanya. Seperti aku dan dia sekarang. Kami terlihat sangat jauh tetapi sebenarnya sangat dekat. Kenapa? karena kami berdampingan dalam doa. Doa teruntuk masing-masingnya. Semoga baik-baik ya disana hingga tiba waktunya kami bertemu dan bisa saling melihat seperti aku yang sedang melihat kalian malam ini dan begitupun seperti dia yang juga sedang melihat kalian malam ini.


Rasa Syukur

Jika untuk bisa bersyukur kita mengambil dari pendekatan "membandingkan nasib". Membandingkan nasib/kondisi kita dengan orang lain...

Powered by Blogger.